Jumat, 26 Juli 2019

Membuat Report Pada Visual Basic 6.0

Laporan atau pada VB lebih dikenal dengan istilah 'data report' adalah menampilkan data yang telah tersimpan kemudian bisa dicetak lewat printer.

Jadi, untuk membuat sebuah laporan harus membuat database terlebih dahulu.
Ok, kita asumsikan anda telah telah membuat database karena cara membuat database dan tabel sudah pernah diposting di sini.
Pada dasarnya membuat data report terdiri dari 3 langkah utama yaitu:
1. Membuat database beserta tabel,
2. Membuat koneksi dengan DataEnvironment,
3. Desain DataReport



Sekarang anda buka VB 6 lagi lalu buat projek baru dengan langkah: File>>New Project>>Data Project.
Maka akan tampil project explorer seperti gambar di bawah ini:

Kemudian dobel klik pada DataEnvironment1, akan muncul seperti gambar di bawah ini:
Kemudian klik kanan pada Connection1, lalu klik properties, pilih: Microsoft Jet 3.51 OLE DB Provider, lalu klik next. Pada select or database name, browse sampai ketemu data anda, kemudian klik: button 'Test Connection' hingga keluar pesan: 'Test connection succeeded' lalu klik OKdan OK lagi.
Lalu klik kanan lagi pada connection1, pilih Add Command, setelah tampil command1 maka klik kanan pada command1, pilih properties. Isi pilihan  sebagai berikut: Database object: Table, object name: pilih nama table anda. Jika berhasil maka tampilan dataenvironment seperti gambar di bawah ini:

Kemudian sekarang dobel klik pada DataReport1 yang ada pada project explorer lalu akan muncul seperti gambar di bawah ini:
Kemudian drag n drop field yang ada di DataEnvironment ke DataReport seperti gambar di bawah ini:



Pada name: pindahkan ke bagian Page Header, sedangkan yang name:[command1] tetap pada details.
Sehingga seperti gambar di bawah ini:
Kemudian pada properties lakukan pengaturan seperti gambar beikut ini:

Datamember: pilih Command1, DataSource: pilih DataEnvironment.
Untuk menjalankannya klik: run>>start. Jangan lupa pada statup objectnya pilih pada datareport1.
Hasilnya sebagai berikut:

Menu Utama Pada Visual Basic 6.0 dengan MDI Form

Langkah pertama kita akan membuat MDI Form. Nantinya MDI Form ini akan kita jadikan Menu Utama. 
Sebenarnya kita bisa membuat menu utama dengan menggunakan form biasa tapi umumnya menu  utama di buat dari sebuah MDI form. 
Untuk perbedaan MDI Form sendiri dengan form yang lain silahkan anda cari sendiri 
MDI Form bisa menampung form biasa dengan jumlah yang tak terbatas dan form yang berada di dalam MDI Form desebut dengan childform sedangkan MDI Form di sebut juga sebagai Induk Form.

Langkah-langkah membuat menu utama dengan MDI FORM
  1. Jalankan Visual Basic 6.0 terlebih dahulu
  2. Buatlah sebuah MDI form dengan cara: klik menu Project-Add MDI Form

  3. Muncul jendela seperti berikut

  4. tekan tombol open

  5. Setelah itu, MDI Form akan tampil seperti berikut:

  6. Setelah MDI Form berhasil di buat, sekarang kita buat menu-menunya. Pilih menu Tools-Menu Editor atau tekan Ctrl + E atau bisa juga langsung anda pilih icon menu editor yang terletak di samping icon open seperti pada gambar.

  7. Setelah memilih menu editor, maka akan muncul jendelah menu editor seperti pada gambar di bawah ini:

  8. Sekarang kita mulai pembuatan menunya, langkah pertama yang kita lakukan adalah mengisi kolom Caption dan kolom Name. Caption dan Name di sini merupakan Caption & name dari menu yang akan kita buat nanti. Setelah caption dan name di isi, lalu klik tombol next untuk untuk membuat menu berikutnya. Sebagai contoh, saya akan mengisi kolom Caption dengan” &File” dan kolom Name dengan “mnfile” seperti di bawah ini:
  9. Lambang “&” pada kolom Caption berfungsi untuk membuat garis bawah pada huruf “F” dari kata “File” sehingga pada saat menu kita telah sekesai akan terlihat seperti “File”. Sedangkan “mn” dari “mnfile” pada kolom Name merupakan inisial dari nama menu. Hal ini sama seperti saat anda memberi name pada sebuah textbox. Inisial pada textbox biasanya adalah “txt”, sehingga pada saat memberi name pada textbox alamat (Cuma buat contoh aja), maka name-nya menjadi “txtalamat”. Seperti itulah maksudnya…

  10. Setelah Caption dan Name menu selesai di isi, secara otomatis kolom yang ada di bawah jendela menu editor akan terisi seperti gambar di bawah ini

  11. Setelah itu, klik tombol Next. Maka area abu-abu akan turun menjadi seperti:
  12. Kemudian klik tombol Panah ke kanan  , maka akan muncul titik-titik seperti di bawah ini:
     
    Ini menandakan bahwa yang akan di buat selanjutnya merupakan sebuah submenu.

  13. Isi kembali kolom Caption dan Name seperti di bawah ini:
  14. Kemudian klik tombol Next kembali untuk membuat menu berikutnya.
    Maka tampilannya akan seperti ini
  15.  Klik tombol pana ke kiri , untuk menghilangkan titik-titik yang ada, sehingga akan tampil seperti ini
  16. Ini menandakan bahwa yang akan kita buat adalah sebuah menu, bukan submenu.
  17. Saya rasa anda sudah paham tentang pembuatan menu dan sub menunya, ini sangat mudah…! Sekarang coba anda buat sendiri menu-menu-nya sehingga akan terbentuk struktur manu seperti di bawah ini:
  18. Setelah anda berhasil membuat struktur menu seperti gambar di atas, silahkan klik tombol OK pada jendela Menu Editor. Setelah itu, perhatikan MDI Form yang telah anda buat tadi..! terdapat sedikit perubahan… YUPZ..! sekarang MDI Form anda sudah di lengkapi dengan menu-menu yang baru saja anda buat. Untuk lebih jelasnya akan terlihat seperti di bawah ini.
  19. Jika anda ingin mengedit menu-menu yang tadi, anda hanya perlu mengklik icon Menu Editor atau menekan Ctrl+E pada keyboard atau juga pilih menu tools-Menu Editor (MDI Form harus dalam keadaan terpilih).
  20. Langkah selanjutnya adalah mengisi listing pada tiap-tiap menu yang ada sehingga dapat berfungsi dengan baik. Kita mulai dari submenu exit. Silahkan pilih menu Exit yang terdapat pada MDI Form seperti di bawah ini:
  21. Setelah menu Exit di klik, maka akan muncul jendela listing. Silahkan isi listing keluarnya seperti anda mengisi listing tombol keluar. Di sini saya contohkan listing yang paling sederhana seperti di bawah ini:

  22. Lakukan hal yang sama untuk mengisi listing pada menu yang lain.
  23. Di bawah ini adalah listing pada submenu “Barang” dari menu “Master”
  24. Fungsi listing di atas adalah untuk memanggil form barang yang saya miliki.
  25. Di bawah ini merupakan listing dari submenu “Penjualan” dari menu “Transaksi”
  26. Fungsi listing di atas adalah untuk memanggil form penjualan

Menghubungkan database ADODC Pada VB 6.0

KLIK kanan pada kontol Adodc1. Klick ADODC Properties


Muncul kotak dialog property page


Pilih Use Connection String >> Klick Build
1.      Muncul Data Link Properties

Pilih Tab Provider >> Pilih Microsoft Jen 4.0 OLE DB Provider Klick tombol Next
1.      Akan Muncul Dialog Seperti Dibawah ini :

Klick tombol yang dilingkar merah tersebut pilih database yang sebelumnya sudah anda buat:
1.      Klick Open


Test Koneksi dengan tekan tombol Test Connection


Jika tidak error maka muncul pesan diatas: >> tekan Ok 2X
1.      Pada Property Page >> pilih Tab RecordSource >> Pilih command Type = 2- adCmdTable
Dan Table or Stored Procedure Name Pilih Tabel dari database yang anda buat.>>klick Apply dan OK












Kamis, 25 Juli 2019

TIPE DATA WAKTU

Di dalam Visual Basic, dikenal adanya tipe data waktu baik itu Date maupun Time. Tipe data waktu ini digunakan untuk keperluan-keperluhan pengolahan yang berhubungan dengan waktu, misalkan transaksi, lama proses, periode dan lain-lain. 
Untuk menyatakan tipe data waktu di dalam Visual Basic seperti halnya tipe data yang lain, asalkan variabelnya bukan array dan bukan global variable, maka tidak perlu didefinisikan. Pada dasarnya satuan yang digunakan dalam tipe data waktu di Visual Basic adalah hari. Untuk mengetahui waktu sekarang dapat menggunakan dua perintah waktu yaitu: (1) Time: menyatakan waktu berupa tanggal dan jam (2) Timer: menyatakan berapa detik hari ini sudah berjalan, misalkan jam 7.00 maka nilai timernya adalah 7x(60x60) + 0x60 + 0 = 18200. 

ARRAY

KONSEP ARRAY

Array dalam bahasa Indonesia adalah indeks, maka variabel array adalah variabel yang mempunyai indeks. Sehingga penulisannya adalah var(indeks)
Array sangat penting di dalam pemrograman, karena array mampu menampung banyak data yang bertipe sama. Sebagai contoh variabel array x menampung nilai-nilai bilangan bulat {3, 6, 8, 7, 5, 1} berarti indeks untuk variabel x ini adalah 1 sampai dengan 6, dan ditulis sebagai x(1), x(2), x(3), x(4), x(5) dan x(6). 
Array dapat diibaratkan sebagai kereta api dalam komputer, yang di dalamnya tedapat gerbong-gerbong memory yang berisi data-data yang mempunyai tipe dan perlakuan yang sama. Untuk mengambil atau menampilkan nilai array dapat dianalogikan dengan mencari kursi dalam gerbong kereta api, maka pada karcis perlu dituliskan nomor gerbong, Array juga demikian, untuk menampilkan nilai array tinggal menyebutkan indeks-nya. Misalkan untuk menampilkan nilai variabel x yang ke 5 dituliskan dengan x(5). Untuk dapat membuat variabel array maka terlebih dahulu harus didefinisikan nama variabel array dan berapa jumlah maksimalnya dengan cara:

Dim nama_variabel(jumlah_array) as Tipe_Data 

Perintah ini diletakkan sesuai kebutuhan apakah array ini hanya untuk subroutine (event) lokal atau pada seluruh event di form. 
Sebagai contoh untuk membuat array bilangan bulat yang dapat menampung 10 bilangan dapat dituliskan dengan: 

Dim bilangan(10) as integer 

Bila jumlah array sudah ditentukan 10 maka tidak boleh menggunakan data lebih dari 10, karena 10 menyatakan jumlah maksimum dari data yang akan ditampung adalan suatu array. Sebagai contoh: Bilangan(4) = 100 > Perintah ini benar 
Bilangan(12) = 8   > Perintah ini salah karena batasnya sudah ditentukan 8. 


Contoh :
Memasukkan 6 nama sebagai berikut “Basuki”, “Achmad”, “Rizki”, “Widya”, “Dian”, dan “Teguh” ke dalam array dan menampilkan semua nama ke dalam List saat form di panggil. 

Dim nama(6) as String 
Private Sub Form_Load() 
nama(0) = ”Basuki” 
nama(1) = ”Achmad” 
nama(2) = ”Rizki” 
nama(3) = ”Widya” 
nama(4) = ”Dian” 
nama(5) = ”Teguh” 

List1.Clear 

For i=0 To 5 
    List1.AddItem nama(i) 
Next i 

End Sub

Array pada Visual Basic dimulai dari indeks 0. Sehingga data pertama dituliskan dengan var(0).
Visual Basic juga mengenal array dinamis, dimana jumlahnya bisa tak terbatas. Untuk mendefinisikan array dinamis dapat dilakukan dengan mendefinisikan array tanpa menuliskan jumlah maksimum arraynya sebagai berikut: 

Dim variabel() as tipe_data 

Untuk contoh nama di atas, dapat dituliskan dengan: 

Dim nama() as string 


ARRAY 2 DIMENSI

Array bisa menggunakan satu indeks yang disebut dengan satu dimensi seperti yang sudah dijelaskan di atas. Dan juga bisa menggunakan lebih dari satu, misalkan 2 indeks yang dinamakan dengan array 2 dimensi dan ditulis dengan:

variabel(indeks1,indeks2) 

Array 2 dimensi ini biasa digunakan untuk keperluan matrik, dimana indeks pertama menyatakan baris dan indeks kedua menyatakan kolom. Sebagai contoh a(2,3) adalah nilai a pada baris 2 dan kolom 3.

PENGULANGAN

Pengulangan dengan FOR ... NEXT

Pengulangan proses menggunakan For…Next adalah bentuk pengulangan terkendali dengan variabel kendali yang terus berjalan maju atau mundur. 
Format penulisan pengulangan ini adalah sebagai berikut: 
For variabel = nilai_awal To nilai_akhir [Step langkah] 
        <Proses dalam pengulangan>
Next variable

Pengulangan Dengan While Wend

Pengulangan dengan While... Wend adalah bentuk pengulangan terkendali dengan proses akan diulang selama kondisi yang diberikan masih dipenuhi. 
Format penulisan pengulangan ini adalah: 

While <kondisi>
   <Proses Selama Kondisi di Penuhi>
Wend 

Variabel kontrol pada jenis looping tidak otomatis bertambah/berkurang seperti pada looping dengan For...Next, sehingga penambahan atau pengurangan nilai dilakukan dengan menggunakan akumulator yang dituliskan dengan 

var = var + step 

Meskipun hal ini bukan suatu keharusan. Karena tidak setiap looping membutuhkan akumulator, variabel yang terus-menerus bertambah atau berkurang. 

Contoh

Menampilkan bilangan bulat ganjil dari satu sampai dengan 11, ini merupakan looping dengan akumulator yang dapat dituliskan sebagai berikut: 

bilangan=1 
While bilangan <=11 
     List1.AddItem bilangan 
     bilangan = bilangan + 2 

Wend 


Pengulangan dengan DO ... LOOP UNTIL

Pengulangan dengan Do Loop Until adalah bentuk pengulangan terkendali dengan proses akan diulang sampai kondisi yang diberikan dipenuhi. 
Format penulisan pengulangan ini adalah: 

Do 
   <Proses Selama Kondisi Belum Terpenuhi> 
Loop Until <Kondisi>

Contoh
Menampilkan bilangan bulat ganjil dari satu sampai dengan 11, ini merupakan looping dengan akumulator yang dapat dituliskan sebagai berikut: 

bilangan=1 
do 
       List1.AddItem bilangan 
       bilangan = bilangan + 2 
 Loop until bilangan>11 

Pemilihan dengan CASE

Salah satu model percabangan adalah percabangan index atau yang dikenal dengan pemilihan berindex, dalam visual Basic percabangan index ini menggunakan Select Case dengan format:


Select Case <variable>
Case 0;
        <Proses untuk keadaan variabel=0>
Case 1;
        <Proses untuk keadaan variabel=1>
Case 2;
        <Proses untuk keadaan variabel=2>

Case 3;
        <Proses untuk keadaan variabel=3>
.................................
End Select

Contoh
Departemen di sebuah perusahaan dikodekan dengan nomor urut sebagai berikut:
1: Akuntasi
2: Marketing
3: Gudang
4: Kasir

Dengan memasukkan kode departemen, akan ditampilkan nama departemen. Hal ini dapat dilakukan dengan:

Select Case kodeDepartemen 
Case 1: 
     namaDepartemen = ”Akuntasi” 
Case 2: 
     namaDepartemen = ”Marketing” 
Case 3: 
     namaDepartemen = ”Gudang” 
Case 4: 
     namaDepartemen = ”Kasir” 
End Select 

KONDISI DAN KEPUTUSAN

PERCABANGAN DENGAN IF.. THEN.. ELSE


Percabangan berdasarkan kondisi suatu variabel atau nilai di dalam pemrograman Visual Basic dinyatakan dengan perintah:
Penulisan percabangan seperti di atas disebut dengan “kondisi dan keputusan”. Dalam pengertian yang umum bisa dikatakan:
Contoh 1: 
“Jika bilangan habis dibagi dua maka bilangan itu adalah bilangan genap, jika tidak bilangan itu adalah bilangan ganjil”, yang dituliskan dengan: 
if bilangan mod 2 = 0 Then 
            Ket = “Bilangan genap” 
Else 
            Ket = “Bilangan ganjil” 
End If

Contoh 2: 
“Jika peminjaman lebih dari 7 hari maka dikenakan denda sebesar 2000”, yang dituliskan dengan 

If peminjaman>7 Then 
           Denda = 2000 

Else
           Denda = 0

End if


Contoh Aplikasi 
Membuat aplikasi untuk menentukan apakah bilangan yang dimasukkan adalah bilangan genap atau ganjil. 
  1. Buat project baru 
  2. Pada form1, tambahkan komponen-komponen: 2 Label, 2 TextBox dan 1 command button 
  3. Pada label1, isi property [Caption] dengan Bilangan. Pada label2, isi property [Caption] dengan Keterangan. 
  4. Pada semua textbox, kosongkan property [Text]. 
  5. Pada Command1, isi property [Caption] dengan Cek. 
  6. Atur tampilannya seperti gambar berikut: 


  7. Click Command1, tambahkan program untuk mengecek apakah bilangan yang dimasukkan bilangan genap atau ganjil dengan cara : “Jika bilangan habis dibagi dua maka bilangan tersebut genap, jika tidak bilangan tersebut ganjil”  
  8. Private Sub Command1_Click() 
         bil = Val(Text1) 

    If bil Mod 2 = 0 Then 
            ket = "GENAP" 
    Else 
            ket = "GANJIL" 
    End If 

    Text2 = ket 

    End Sub 


  9. Simpan project ini dengan memilih menu [File] >> [Save Project]. Maka simpan form dengan nama formLatihan41, dan simpan project dengan nama projectLatihan41
  10. Jalankan program dan uji dengan beberapa bilangan.
Penulisan percabangan di dalam Visual Basic mempunyai beberapa format, antara lain:

  1. Jika kondisi dipenuhi maka dilakukan proses yang hanya satu baris perintah 

  2.           If kondisi Then <Proses Kondisi Benar>





  3. Jika kondisi dipenuhi maka dilakukan proses lebih dari satu baris perintah 

  4.  If kondisi Then 
         <Proses Kondisi Benar>
     End If 
  5. Jika kondisi dipenuhi maka dilakukan proses A, jika tidak maka akan dilakukan proses B, yang masing-masing hanya satu baris perintah lebih dari satu baris perintah 

  6.  If kondisi Then <Proses A> Else <Proses B>

  7. Jika kondisi dipenuhi maka dilakukan proses A, jika tidak dilakukan proses B yang masing-masing lebih dari satu baris perintah 
           If kondisi Then 
                 <Proses A>
          Else
                 <Proses B>
          End If

Variabel, Operator dan Eskpresi

VARIABEL
Variabel adalah suatu tempat untuk menampung suatu nilai pada memory komputer. Untuk lebih mudah diakses, variabel diberi nama. Nama inilah yang akan menjadi pengenal suatu variabelm, misalkan a=4, ini berarti bahwa nama variabelnya adalah a dan nilainya adalah 4.
Variabel di dalam visual basic mempunyai beberapa macam berdasarkan nilai yang ada di dalam variabel tersebut, antara lain: 
(1) Boolean : menampung nilai biner, True atau False 
(2) Byte : Menampung nilai bulat kecil antara 0-256 
(3) Integer : Menampung nilai bulat antara -32768 s/d 32768 (15 bit) 
(4) Long : Menampung nilai bulat dengan bit yang panjang (31 bit) 
(5) Single : Menampung nilai pecahan dari 10-38 sampai dengan 1038 pada bagian positif, dan -10-38 sampai dengan -1038 pada bagian negatif. 
(6) Double : Menampung nilai pecahan dari 10-108 sampai dengan 10108 pada bagian positif, dan -10-108 sampai dengan -10108 pada bagian negatif. 
(7) String : Menampung nilai non numerik atau string, misalkan untuk menyimpan alamat. Variabel ini tidak bisa dioperasikan secara aritmatika. 
(8) Date : Menampung nilai tanggal 
(9) Variant : Merupakan variabel bebas, yang menampung nilai tergantung nilai apa yang ditampung pertama kali. Variabel ini yang merupakan kelebihan dari visual basic (bahkam bisa menjadi kekurangan untuk pemrograman yang lebih tinggi) karena bersifat seperti bunglon.

Kelebihan dari visual basic adalah bahwa setiap obyek baik berupa form, report (laporan), data atau komponen dapat menjadi variabel. 
Variabel di dalam visual basic dibedakan menjadi 3 macam variabel yaitu variabel lokal, variabel global terhadap form dan variabel global terhadap aplikasi (project). 
  1. Variabel lokal: adalah variabel yang hanya aktif dalam suatu fungsi atau subroutine di dalam visual basic. Caranya dituliskan secara langsu di dalam suatu fungsi satu subroutine tanpa pendefinisian atau dengan definisi variabel di dalam fungsi. 
  2. Variabel global dalam form: adalah variabel yang aktif selam satu form berjalan, bila pindah ke form yag lain maka variabel ini tidak aktif. Ini dapat dilakukan dengan mendefinisikan variabel di luar subroutine, biasanya diletakkan pada baris paling atas dari suatu form. Contohnya Dim a as integer diletakkan pada baris paling atas, maka variabel a selalu aktif selama form aktif. 
  3. Variabel global dalam aplikasi: adalah variabel yang aktif selama aplikasi masih aktif. Variabel ini masih aktif meskipun form yang berjalan sudah berganti. Untuk mendefinisikan variabel ini dilakukan dengan menambahkan modul dan pendefinisian dengan global.  

OPERATOR
Operatot adalah suatu simbol atau tanda untuk menyatakan suatu operasi atau proses. Pada dasarnya komputer dengan ALUnya (Aritmethic Logical Unit), mempunyai dua macam operator yaitu operator Aritmatika dan operator logika (perbandingan). Operator-operator di dalam Visual Basic antara lain:



Penjelasan lebih lanjut mengenai operator ada di bagian ekspresi, karena operator ini merupakan bagian dari ekspresi. Pemakaian operator ini sangat berhubungan dengan penulisan rumus di dalam pemrograman. 

EKSPRESI
Ekspresi adalah suatu cara penulisan untuk memberikan atau memasukkan nilai kedalam variabel. Ekspresi secara umum dalam computer statement dituliskan sebagai:

Di dalam Visual Basic ekspresi menggunakan tanda sama dengan (=). Dengan aturan sebelah kiri adalah variabel penampung (hasil) dan sebelah kanan adalah nilai yang dimasukkan ke variabel

Variabel = Nilai


Sebagai contoh untuk memasukkan nilai 5 ke dalam variabel a dapat dilakukan dengan a=5. Atau memasukkan nama ‘widya’ ke dalam variabel nama dapat dituliskan dengan nama=”widya” (Pada tipe data string, penulisan diberi tanda petik dua). Atau untuk memasukkan nilai keputusan benar dapat dituliskan dengan keputusan=True, Pada tipe data boolean nilainya hanya True dan False. Sehingga dapat dikatakan bahwa cara memasukkan nilai ini sangat tergantung dari jenis nilai apakah itu boolean, numerik, string atau date. Sedankan format bilangan dan tanggal.
secara default menggunakan format yang ada pada sistem operasi, meskipun tidak menutup kemungkinan diubah menggunakan format tersendiri. Berikut ini contoh-contoh penulisan ekspresi untuk memasukkan nilai ke dalam variabel:   


Ekspresi merupakan suatu proses yang bersifat sequential, yang artinya bahwa proses dilakukan dari baris paling atas sampai baris terakhir. Sebagai contoh bila dituliskan: 
a=10 
a=5 
Maka artinya pada baris pertama a bernilai 10, dan pada baris kedua a bernilai 5, sehingga nilai 10 diganti dengan nilai 5. Sehingga hasilnya a bernilai 5. 
Ekspresi bukan hanya seperti diatas, tetapi dapat juga merupakan penulisan suatu formula dengan melibatkan variabel-variabel yang sudah ada sebelumnya. 
Contoh 1: 
a=5 
b=10 
c=a+b 

Hasilnnya variabel a bernilai 5, b bernilai 10 dan c bernilai 15 sebagai hasil dari a+b=5+10=15. 

Ekspresi dapat digunakan untuk melakukan “counting” yaitu perhitungan penjumlahan secara terus menerus terhadapa suatu variabel 

Contoh 2:
a=5 
a=a+2 
Pada baris pertama a bernilai 5, pada baris kedua a bernilai 7, karena a yang sebelumnya bernilai 5 ditambah dengan 2 sehingga nilai akhir a bernilai 7. 

Contoh 3: 
jumlah=0 
jumlah=jumlah+5 
jumlah=jumlah-3 
jumlah=jumlah+2 

Pada baris pertama variabel jumlah bernilai 0, pada baris kedua variabel jumlah bernilai 5, pada baris ketiga variabel jumlah bernilai 2 dan pada baris keempat variabel jumlah bernilai 4. 

Contoh 4: 
Untuk menuliskan ekspresi dari rumus  x = sin (t) dengan t diketahui misalkan t=0,5 dapat dilakukan dengan: 
t=0.5 
x=sin(t) 

Contoh 5: 
Untuk menuliskan rumus ABC dalam menyelesaikan persamaan kuadrat sebagai berikut: 

dengan nilai a, b dan c diketahui misalkan 1, 3 dan 2 adalah: 
a=1: b=3: c=2 
x1=(-b+(b^2-4*a*c)^0.5)/(2*a) 
x2=(-b-(b^2-4*a*c)^0.5)/(2*a)


EVENT DAN PROPERTY

MEMBUAT USER INTERFACE
Pemrograman Visual Basic adalah suatu pemrograman visual, dimana pembuatan program dilakukan menggunakan media visual atau sering disebut dengan user-interface. Yang artinya bahwa pembuatan program berdasarkan tampilan yang dihasilkan program, dengan kode-kode program (Script) diletakkan masing-masing komponen.

Contoh 1: 
Buat project baru dengan Standart EXE untuk membuat User Interface sederhana dengan melibatkan komponen Label, Textbox dan CommandButton yang ada di Toolbox pada sebelah kiri dari antar muka Visual Basic seperti gambar  berikut:

Gunakan komponen-komponen seperti pada gambar 2.1 untuk membuat form pada gambar berikut:

MENGATUR PROPERTY
Property pada tampilan antar muka Visual Basic terletak di sebelah kanan, seperti gambar berikut: 


Contoh 2: 
Pada contoh 1 di atas, komponen-komponen yang sudah digunakan adalah Label1, Label 2, Text1, Command1 dan Command2. Atur property masing-masing komponen tersebut sebagai berikut, 


sehingga menghasilkan tampilan seperti gambar berikut


Masing-masing komponen mempunyai property yang berbeda dan jumlahnya banyak, tetapi ada beberapa property yang sering digunakan pada setiap komponen, antara lain [Caption]. Property yang sering digunakan untuk Form antara lain: 
  • Name: menyatakan nama obyek form yang sangat berguna untuk memanggil dan menyimpan form. 
  • Caption: digunakan untuk memberikan title pada form. 
  • StartUpPosition: digunakan untuk meletakkan form ketika form tersebut dipanggil atau aktif. Ada empat pilihan yaitu: Manual, CenterOwner, CenterScreen, Windows Default.

EVENT DENGAN KODE PROGRAM

Pemrograman visual bersifat event-driver, yang artinya program bekerja berdasarkan event yang terjadi ketika suatu object diberikan aksi misalkan tombol ditekan, option dipilih, atau setelah mengetikkan sesuatu pada text kemudian di tekan [Enter]. Untuk membuat event ini tinggal click pada komponen dari tampilan user interface yang sudah dibuat. 

Contoh 3: 
Pada tampilan contoh 2, click pada form (bagian kosong yang tidak digunakan komponen-komponen lainnya), maka akan muncul tampilan seperti gambar berikut: 

Perhatikan gambar 2.5, ketika form di-click maka akan muncul event Load, ini disebabkan event default untuk form adalah load. Dan secara otomatis di bagian kode program sudah disediakan fungsi untuk event load pada form yang tertulis: 

Private Sub Form_Load() 

End Sub 

Di dalam fungsi ini dituliskan kode program. Kode program ini dijalankan ketika form dipanggil. Event ini bisa diganti di bagian [Event], perhatikan bahwa event pada setiap komponen termasuk form jumlahnya banyak, tinggal dipilih sesuai kebutuhan aplikasi.

Contoh 4: 
Pada tampilan contoh 2, click pada command1, sehingga muncul event pada bagian kode program sebagai berikut:

Tambahkan program pada kode program ini sehingga menjadi:

Perintah End, berarti program keluar dan selesai. 
Simpan form dan project ini dengan cara pilih menu [File] >> [Save Project], beri nama form dengan formLatihan21 dan nama project dengan projectLatihan21. Jalankan dengan menekan ikon Run pada toolbar. Masukkan nama misalnya “Achmad Basuki” pada text1, dan tekan tombol Ok. Hasilnya adalah seperti gambar berikut. 



MEMBUAT PROJECT MENGATUR PROPERTY
Contoh 5

Buat project baru dengan StandardEXE untuk mencoba bermain dengan property dan event lebih jauh lagi. Tambahkan komponen-komponen Label, Text, Frame, OptionButton, CheckBox dan Command. Atur tampilannya seperti gambar berikut: 


Atur property object pada form tersebut seperti berikut
hasil dari pengaturan tersebut seperti pada gambar berikut:





Membuat Report Pada Visual Basic 6.0

Laporan atau pada VB lebih dikenal dengan istilah 'data report' adalah menampilkan data yang telah tersimpan kemudian bisa dicetak ...